Peringatan Hari Ibu Kenang Perjuangan Kaum Perempuan Ikut Rebut Kemerdekaan

22-12-2017 / SEKRETARIAT JENDERAL
Setjen Jenderal MPR Ma'ruf Cahyono saat memimpin upacara Peringatan Hari Ibu, di halaman Sekretariat Jendran dan Badan Keahlian Dewan DPR RI, Jakarta, Jum'at (22/12/2017) pagi. (Foto: Andri)

 

Hari Ibu di Indonesia dilandasi oleh tekad dan perjuangan kaum perempuan untuk mewujudkan kemerdekaan dilandasi oleh cita-cita dan semangat persatuan kesatuan menuju kemerdekaan Indonesia yang aman, tenteram, damai, adil, dan makmur. Hari Ibu juga untuk mengenang perjuangan kaum perempuan dalam mewujudkan peran yang setara dengan kaum laki-laki.

 

Itulah ungkapan Sejken MPR RI Ma’ruf Cahyono dalam peringatan upacara Hari Ibu dengan tema Perempuan Berdaya Indonesia Berjaya pada Jumat (22/12). Ma’ruf Cahyono juga mengingatkan kembali perjuangan kaum perempuan yang berperan dalam perebutan kemerdekaan Indonesia. "Upacara Hari Ibu dalam setiap tahunnya bertujuan untuk mengenang perjuangan kaum perempuan yang telah berjuang bersama dengan kaum laki-laki dalam merebut kemerdakaan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” tutur Ma’ruf Cahyono.

 

Dalam peringatan Hari Ibu ke-89 tahun 2017  di Sekretariat Jenderal DPR RI, MPR RI dan DPD RI tersebut Ma’ruf Cahyono yang bertindak sebagai inspektur upacara sempat membacakan puisi dari Menteri Sosial  Khofifah Indar Parawansa yang berjudul “Cuma emak yang tahu rasanya”.

 

Dalam puisi tersebut berkali-kali kita diingatkan peran perempuan dalam melaksanakan tugasnya sehari-ari dalam mengurus keluarga dan pekerjaan keluarga namun tetap melakukan dengan ikhlas.

 

Hari Ibu dideklarasikan pertama kali dalam Kongres Perempuan Indonesia pada tanggal 22 Desember 1928, di Yogyakarta, tepatnya di pendopo Dalem Jayadipuran milik Raden Tumenggung Joyodipoero. Salah satu hasil dari kongres tersebut adalah membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani). Namun penetapan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Bahkan, Presiden Soekarno menetapkan tanggal 22 Desember ini sebagai Hari Ibu melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959. (rh,mp)

BERITA TERKAIT
Suprihartini: Media Sosial, Kanal Utama Bangun Persepsi Publik Jaga Citra DPR
13-08-2025 / SEKRETARIAT JENDERAL
PARLEMENTARIA, Jakarta – Dalam mendukung dan mewujudkannya komunikasi terintegrasi dengan satu narasi Sekretariat Jenderal DPR RI , Biro Pemberitaan Parlemen...
CPNS Setjen DPR RI Harus Jadi Agitator Informasi Publik Kinerja Dewan
13-08-2025 / SEKRETARIAT JENDERAL
PARLEMENTARIA, Jakarta –Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar menilai peningkatan keterampilan digital para pegawai, khususnya CPNS, menjadi penting, sehingga...
“Satu Narasi, Multi-Kanal” Platform Komunikasi Politik DPR Sampaikan Kinerja ke Publik
13-08-2025 / SEKRETARIAT JENDERAL
PARLEMENTARIA, Jakarta - Sekretaris Jendral DPR RI, Indra Iskandar, mendorong pentingnya penerapan strategi “Satu Narasi, Multi Kanal” dalam komunikasi politik...
Sekjen DPR RI Sambut Baik Rencana Kedatangan Ketua Majelis Nasional Vietnam
13-08-2025 / SEKRETARIAT JENDERAL
PARLEMENTARIA, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI, Indra Iskandar menyambut baik rencana kedatangan Ketua Majelis Nasional Vietnam, Mr. Tran...